Pemasangan Pondasi dan Bikisting
Di sudut-sudut
rumah dipasang kolom-kolom beton yang terdiri atas susunan besi-besi
yang diisi dengan campuran semen, pasir dan batu-batu kecil (batu
split). Besi-besi ukuran 10 mm dipilih untuk menjamin kekuatan bangunan
menopang lantai satu dan dua. Besi-besi ini kemudian disusun per empat
buah dengan cincin-cincin besi 8 mm sebagai pengikat sehingga membentuk
tiang cor. Ukuran susunan tiang vertikal adalah 15 cm X 10 cm, sementara
ukuran susunan ring cor horisontal adalah 12 cm X 10 cm. Tiang-tiang
vertikal di pasang di setiap jarak maksimal 3 m. Di setiap tiang
tersebut disambung dengan tiang besi yang lebih besar ukuran 12 mm
dengan kedalaman susunan tiang masuk ke dalam tanah 80 cm. Untuk
campuran adonan di dalam rangka besi tersebut dimasukkan semen, pasir
dan batu split dengan perbandingan 1:2:3.
Teknik
pemasangan besi inipun tidak bisa sembarangan. Pertama-tama, tanah perlu
dilapisi dengan pasir dan adukan semen pasir terlebih dahulu. Hal ini
untuk menjamin bahwa besi tidak terhubung dengan tanah dan air yang
berpotensi menyebabkan karat pada besi. Jika besi berkarat maka kekuatan
bangunan akan berkurang. Hal ini sangat berbahaya bagi keamanan
bangunan dalam jangka panjang.
Kayu ini merupakan kayu lunak, ringan dan sangat disukai rayap. Kayu ini tidak terlalu kuat sehingga jarang digunakan untuk keperluan di luar rumah. Saat ini kayu ini sering digunakan untuk pembuatan perabot dalam rumah dengan harga yang terjangkau.
Papan-papan kayu albasia ini dibeli dari toko material setempat. Untuk menghemat penggunaan kayu albasia, pemasangan bikisting dilakukan secara bergilir. Mula-mula pemasangan bikisting dilakukan di salah satu dinding rumah. Sementara menunggu cor-coran menjadi keras, para tukang melakukan kegiatan yang lain, seperti melanjutkan penggalian dan pemasangan batu pondasi di bagian dinding rumah lainnya.
Setelah cor-coran di pondasi salah satu dinding rumah tersebut mengeras, bikisting kayu albasia tersebut dilepas dan digunakan untuk bikisting bagian rumah lainnya. Dengan cara ini, penggunaan kayu albasia dapat dihemat. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, misalnya ada beberapa bagian cor-coran yang harus dilakukan sekaligus. Untuk kasus seperti ini, pemasangan bikisting juga harus sekaligus.
Konsekuensi dari penghematan ini adalah pengaturan jadwal kerja tukang. Kita perlu memperkirakan pekerjaan apa saja yang harus dilakukan dalam beberapa waktu ke depan, misalnya satu bulan. Kemudian kita mendata seluruh daftar pekerjaan yang ada yang memperkirakan waktunya. Kemudian disusun tahapan kerja dan pembagian tugas berdasarkan kebutuhan lapangan. Ada kalanya memang terjadi perubahan-perubahan dari hari ke hari, sehingga fleksibilitas juga dibutuhkan untuk memastikan semua target dapat terlaksana dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar